Dalam bidang Farmasi, kita akan menemukan banyak sekali sediaan-sediaan .
Nah, disini kita akan membahas tentang sistem koloid atau koloid saja.
Koloid adalah suatu campuran zat yang heterogen dimana suatu zat di dispersikan kedalam media yang bersifat homogen. Ukuran dispersi koloid adalah 1-100 nm sehingga dapat terkena efek Tyndall. Kolid juga tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain, oleh karna itu dalam koloid tidak dijumpai pengendapan.
Partikel koloid tidak dapat dilihat menggunakan mikroskop biasa walaupun partikel tersebut dapat terlihat dengan ultramikroskop. Dapat melewati kertas saring namun tidak dapat melewati membran semipermeabel (membran biologis). Difusi berlangsung sangat lambat
Jadi, koloid adalah sistem dua fase dan termasuk golongan campuran heterogen. Zat yang didispersikan disebut Fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan mendispersikan suatu zat disebut Medium dispersi.
Penerapan farmasetik dari koloid
Obat tertentu mempunyai sifat yang tidak biasa atau meningkat bila diformulasikan dalam keadaan koloid, misalnya:
a. Perak klorida, perak iodida, perak protein merupakan pembunuh kuman yang efektif dan tidak menyebabkan iritasi.
b. Tembaga koloidal digunakan dalam pengobatan kanker
c. air raksa dalam bentuk koloid digunakan untuk sifilis
Tipe Koloid
A. Berdasarkan interaksi antar fase:
1. Koloid Liofilik (suka pelarut)
Sifat dari koloid ini ditimbulkan oleh gaya tarik-menarik antara fase dispersi dan medium dispers yang menyebabkan terjadinya solvasi (melekatnya molekul solven pada molekul fase dispersi)
Contohnya: Gom, gelatin, insulin, albumin, dll.
2. Koloid Liofobik (benci pelarut)
Sistem yang mengandung partikel koloid yang mempunyai gaya tarik-menarik sangat kecil terhadap medium dispersi. Tidak adanya lapisan solven yang mengelilingi partikel.
Contoh: Umumnya partikel anorganik yang terdispersi seperti, emas, perak, sulfur, dll.
3. Koloid Asosiasi/amfifil
Molekul atau ion amfifil ditandai dengan adanya dua daerah afinitas yang berbeda yang letaknya berhadapan dalam ion atau molekul yang sama.
~Happy Blogging
Nah, disini kita akan membahas tentang sistem koloid atau koloid saja.
Partikel koloid tidak dapat dilihat menggunakan mikroskop biasa walaupun partikel tersebut dapat terlihat dengan ultramikroskop. Dapat melewati kertas saring namun tidak dapat melewati membran semipermeabel (membran biologis). Difusi berlangsung sangat lambat
Jadi, koloid adalah sistem dua fase dan termasuk golongan campuran heterogen. Zat yang didispersikan disebut Fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan mendispersikan suatu zat disebut Medium dispersi.
Penerapan farmasetik dari koloid
Obat tertentu mempunyai sifat yang tidak biasa atau meningkat bila diformulasikan dalam keadaan koloid, misalnya:
a. Perak klorida, perak iodida, perak protein merupakan pembunuh kuman yang efektif dan tidak menyebabkan iritasi.
b. Tembaga koloidal digunakan dalam pengobatan kanker
c. air raksa dalam bentuk koloid digunakan untuk sifilis
Tipe Koloid
A. Berdasarkan interaksi antar fase:
1. Koloid Liofilik (suka pelarut)
Sifat dari koloid ini ditimbulkan oleh gaya tarik-menarik antara fase dispersi dan medium dispers yang menyebabkan terjadinya solvasi (melekatnya molekul solven pada molekul fase dispersi)
Contohnya: Gom, gelatin, insulin, albumin, dll.
2. Koloid Liofobik (benci pelarut)
Sistem yang mengandung partikel koloid yang mempunyai gaya tarik-menarik sangat kecil terhadap medium dispersi. Tidak adanya lapisan solven yang mengelilingi partikel.
Contoh: Umumnya partikel anorganik yang terdispersi seperti, emas, perak, sulfur, dll.
3. Koloid Asosiasi/amfifil
Molekul atau ion amfifil ditandai dengan adanya dua daerah afinitas yang berbeda yang letaknya berhadapan dalam ion atau molekul yang sama.
.jpg "Mengenal Apa Itu Koloid") |
| Jenis-jenis Koloid |
 |
| Ini nih bedanya |
0 comments:
Post a Comment